KEPRIBADIAN
MUHAMMADIYAH
A.
Pengertian dan Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian
Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang menguraikan tentang jari diri, apa dan
siapa Muhammadiyah. Kemudian dituangkan dalam bentuk sebuah teks yang dikenal
sebagai Matan Kepribadian Muhammadiyah. Adapaun sejarah pembentukannya
dijabarkan sebagai berikut.
Rumusan
Kepribadian Muhammadiyah untuk pertama kalinya disusun oleh sebuah tim. Tim
tersebut terdiri dari: K.H. Fakih Usman, K.H. Farid Ma’ruf, K.H. Wardan
Diponingrat, Dr. Hamka, H. Djarnawi Hadikusumo, M. Djindar Tamimy dan M. Saleh
Ibrahim. Pembentukan tim ini dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
merespon isi pidato K.H. Fakih Usman yang berjudul “Apakah Muhammadiyah Itu?”
disampailkan dalam kursus pimpinan Muhammadiyah se-Indonesia bulan Ramadhan
1381 H (1961 M).
Isi pidato itu
mengandung makna yang sangat dalam, menggugah dan menarik perhatian para tokoh
Muhammadiyah yang datang dari seluruh Indonesia. K.H. Fakih Usman dikenal kaya
pengalaman, luas ilmunya dan mendalam ruhul Islamnya yang dapat menggugah
semangat para pemimpin Muhammadiyah saat itu. Setelah selesai pidatonya,
terjadi mufakat antar tokoh Muhammadiyah untuk merumuskan buah pikirannya agar
kelak dimiliki kader-kader Muhammadiyah sekaligus sebagai pedoman organisasi.
Hasil kerja tim
perumus materi Kepribadian Muhammadiyah kemudian diserahkan kepada Pimpinan
Pusat Muhammadiyah lalu ditetapkan sebagai agenda Sidang Tanwir tanggal 25- 28
Agustus 1962. Setelah melalui pembahasan dan penyempurnaan, akhirnya sidang
Tanwir dapat menerimanya. Lalu dibicarakan lagi pada Muktamar Muhammadiyah
ke-35 di Jakarta atau yang dikenal Muktamar Setengah Abad. Tanggal 29 April
1963 rumusan tersebut telah sempurna dan lahirlah “Matan Rumusan Kepribadian Muhammadiyah”.
B.
Fungsi dan Hakikat Kepribadian Muhammadiyah
1.
Fungsi Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian
Muhammadiyah berfungsi sebagai landasan, pedoman dan pegangan setiap gerak
Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur
yang diridlai Allah SWT.
2.
Hakikat Kepribadian Muhammadiyah
Hakikat
Kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wijhah-nya persyarikatan
Muhammadiyah. Wajah tersebut mencerminkan tiga predikat yang melekat kuat
sebagai Asy Syakhsiyah atau jati dirinya secara utuh. 3 predikat yang dimaksud
adalah Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Dakwah dan Tajdid.
Muhammadiyah
sebagai gerakan Islam didasarkan pada segi asas (aqidah) perjuangan
Muhammadiyah. Muhammadiyah menjadikan Dinul Islam sebagai subyek (sumber nilai)
dan sumber obyek (sumber konsep) perjuangannya. Sebagai sumber subyek ialah
bahwa semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah selalu digerakkan dengan dinul
ruhul Islam. Sebagai sumber obyek ialah semua kegiatan dan amal usaha
Muhammadiyah untuk “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Allah SWT. Sebagai
sumber nilai dan konsep dinul Islam tidak bisa dipisahkan dari perjuangan
Muhammadiyah. Islam telah menjadi “Sibghah” yang mendasari, menjiwai dan
mewarnai gerakan Muhammadiyah.
Muhammadiyah sebagai
gerakan dakwah dapat dilihat dakwahnya ditujukan kepada kegiatan dan amal
usahanya. Semua dilaksanakan sebagai Dakwah Islamiyah amar ma’ruf nahi munkar.
Muhammadiyah
sebagai gerakan Tajdid adalah sifat dakwahnya ditujukan kepada umat Islam.
Tajdid yaitu mengembalikan pemahaman dan pengamalan umat terhadap Dinul Islam
secara murni yang meliputi benar dan tepat sesuai Al Quran dan Sunnah
Rasulullah SAW. Dalam bidang amaliyah tajdid dilakukan bersifat modernisasi.
Mengaktualisasikan ajaran Islam sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat
sehingga Dinul Islam menjadi Rahmatan Lil ‘Alamin.
C.
Isi Kepribadian Muhammadiyah
Matan atau teks
Kepribadian Muhammadiyah dihasilkan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-35 di
Jakarta atau yang dikenal dengan Muktamar Setengah Abad. Isi dari “Matan
Kepribadian Muhammadiyah” ini harus diketahui dan dipahami oleh setiap anggota
persyarikatan Muhammadiyah. Adapun isi selengkapnya sebagai berikut:
Matan (Teks) Kepribadian
Muhammadiyah
1.
Apakah Muhammadiyah Itu?
Muhammadiyah
adalah suatu persyarikatan merupakan “Gerakan Islam”. Maksudnya dakwah Islam
Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang ditujukan kepada dua hal yaitu perseorangan dan
masyarakat.
Dakwah dan amar
ma’ruf nahi munkar pada bidang yang pertama atau perseorangan terbagai menjadi
2, yaitu:
a. Kepada
yang telah Islam bersifat Tajdid (pembaruan). Artinya mengembalikan kepada
ajaran Islam yang murni.
b. Kepada
yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam.
Adapun dakwah
yang kedua kepada masyarakat bersifat perbaikan, bimbingan dan peringatan.
Semua dilaksanakan dengan musyawarah atas dasar taqwa dan mengharap ridla Allah
SWT semata.
2.
Dasar Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah
Muhammadiyah
mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip dalam Muqadimah
Anggaran Dasarnya,, yaitu:
a.
Hidup
manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah SWT.
b.
Hidup
manusia harus bermanfaat.
c.
Mematuhi
ajaran-ajaran agama Islam.
d.
Menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat.
e.
Ittiba’
kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW.
f.
Melancarkan
amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
3.
Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan dengan Ketertiban Organisasi
Dengan
memperhatikan dasar prinsip di atas, maka Muhammadiyah berpedoman: “Berpegang
teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segala bidang dan
lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah SWT.
4.
Sifat Muhammadiyah
Sifat-sifat
Muhammadiyah sebagai berikut:
a.
Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
b.
Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
c.
Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam.
Bersifat keagamaan dan
kemasyarakatan. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar
negara yang syah.
f.
Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang
baik.
g.
Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan sesuai
dengan ajaran Islam.
h.
Kerja sama dengan golongan agama Islam mana pun dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam.
i.
Membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain, sebagai pemelihara
dan membangun negara.
j.
Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.
D.
Penjelasan Kepribadian Muhammadiyah
1.
Apakah Muhammadiyah Itu ?
Pokok
pembahasan pertama yang ditegaskan dalam kepribadian Muhammadiyah adalah berupa
pertanyaan “Apakah Muhammadiyah Itu ?”. Pertanyaan itu sesungguhnya untuk
mengungkapkan tentang hakikat apa dan siapa Muhammadiyah itu, atau
mengungkapkan tentang jati diri Muhammadiyah yang sebenar-benarnya. Oleh karena
itu, pertanyaan apakah Muhammadiyah itu dapat diganti dengan “Hakikat Muhammadiyah”
Ø Hakikat kepribadian Muhammadiyah
Hakikat kepribadian Muhammadiyah
adalah wajah dan wijhahnya persyarikatan Muhammadiyah. Wajah tersebut
mencerminkan 3 predikat yang melekat kuat sebagai asy-syaksiyah atau jati
dirinya secara utuh. 3 predikat yang dimaksud adalah Muhammadiyah sebagai
gerakan Islam, dakwah, dan tajdid.
Ø Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
Muhammadiyah
sebagai gerakan Islam didasarkan pada segi asas (aqidah) perjuangan
Muhammadiyah. Muhammadiyah menjadikan dinul Islam sebagai subjek (sumber nilai)
dan sumber objek (sumber konsep) perjuangannya. Sebagai sumber subjek ialah
bahwa semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah selalu digerakkan oleh ruh
Al-Islam. Sebagai sumber objek ialah semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah
dimaksudkan untuk “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Allah SWT”. Sebagai
sumber nilai dan konsep dinul islam tidak bisa dipisahkan dari perjuangan
Muhammadiyah. Islam telah menjadi “sibghah” yang mendasari, menjiwai, dan
mewarnai gerakan Muhammadiyah.
Tidak diragukan bahwa eksistensi dan
esensi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, bukan gerakan social-kemasyarakatan
semata. Gerakan kemasyarakatannya hanyalah bagian atau fungsi tranformasi dari
gerakan Islam. Kondisi sosio-historis berdirinya Muhammadiyah tidak lain karena
diilhami, dimotivasi, dan disemangati oleh ajaran-ajaran al-Qur’an. Motif
gerakannya tidak lain kecuali semata-mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip
ajaran islam dalam kehidupan nyata. Gerakannya hendak berusaha menampilkan
wajah islam dalam dinamika hidup, yang dapat dihayati, dirasakan, dan dinikmati
oleh manusia sebagai rahmatan lil ‘alamin.
Ø Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah
Ciri
kedua dari gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islam , amar
makruf nahi munkar. Ciri yang kedua ini telah muncul sejak dari kelahirannya
dan tetap melekat tak terpisahkan dalam jati diri Muhammadiyah. Hal ini diakui
oleh beberapa pihak yang menyatakan bahwa Muhammadiyah terlihat sebagai
pergerakan dakwah yang menekankan pengajaran serta pendalaman nilai-nilai dan
memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap penetrasi misi Kristen di
Indonesia.
Secara istilah (terminologi) DAKWAH berarti penyampaian Islam kepada
manusia, baik secara lisan,tulisan ,ataupun lukisan. Sedangkan secara istilah
DAKWAH, setidaknya ada beberapa batasan atau definisi sebagai berikut:
1. Segala Aktivitas dan usaha untuk
mengubah satu situasi tertentu kearah lain yang lebih baik, sesuai dengan
ajaran islam.
2. Usaha-usaha menyerukan dan
menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat konsepsi islam tentang
pandangan dan tujuan hidup di dunia ini, yang meliputi amar ma’ruf dan nahi
munkar, dengan berbagai media dan cara yang baik dan membimbing mengamalkannya
dalam perikehidupan perorangan , keluarga (usrah), masyarakat dan bernegara.
3. Mengajak dan menyeru manuasia atau
masyarakat kepada ajaran islam, dengan memberikan pengertian dan kesadaran akan
kebenaran ajaran-ajaran islam sehingga manusia atau masyarakat dapat menginsafi
akan kebaikan, kelebihan , dan keutamaan islam bagi pembentukan pribadi yang
utama, dan bagi mengatur ketertiban hidup bermasyarakat, dalam segala aspek
kehidupan, seperti bidang ‘iktiqad , ibadah, akhlak, kebudayaan ,
pendidikanm-pengajaran, ilmu pengetahuan, social, ekonomi, juga dalam bidang
kenegaraan-politik dan sebagainya.
Tujuan dakwah islamiyah secara
proposional meliputi tiga sasaran , yaitu :
1. Agar umat manusia menyembah kepada
Allah , tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan tidak akan menyembah tuhan
selain Allah semata-mata.
2. Agar umat manusia bersedia
menerima islam sebagai agamanya, memurniakan keyakinannya, hanya mengakui Allah
sebagai tuhannya, membersihkan jiwanya dari penyakit nifaq (kemunafikan) dan
selalu menjaga amal perbuatannya agar tidak bertentangan dengan ajaran agama
yang dianutnya.
3. Dakwah ditujukan untuk merubah
system pemerintahan yang zalim ke pemerintahan islam.
Objek yang dijadikan sasaran dakwah
(mad’u) Muhammadiyah ada dua macam, yaitu:
1. Orang yang belum islam (umat dakwah)
Dakwah
kepada orang yang belum islam adalah ajakan, seruan , dan panggilan yang
sifatnya menggembirakan dan menyenangkan (tabsyir). Caranya adalah dengan tidak
ada paksaan masuk itu sendiri.
2. Orang yang sudah Islam (umat
ijabi)
Sifat
dakwah yang dilakukan kepada orang yang sudah islam bukan lagi bersifat ajakan
untuk menerima islam sebagai agamanya, tetapi bersifat tajdid dalam arti
pemurnian (purifikasi( dan dapat juga berarti pembaruan (reformasi).
Ø Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid
Ciri
ketiga yang melekat pada persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai gerakan
tajdid atau gerakan reformasi. Menurut paham Muhammadiyah, Tajdid mempunyai dua
pengertian. Pertama, mengandung pengertian purifikasi dan reformasi ; yaitu,
pembaruan dalam pemahaman dan pengalaman ajaran islam kearah keaslian dan
kemurniaannya sesuai dengan al-Qur’an dan al-Sunnah al-Maqbulah. Dalam
pengertian pertama ini diterapkan pada bidang akidah dan ibadah mahdah. Kedua, mengandung pengertian modernisasi
atau dinamisasi (pengembangan) dalam pemahaman dan pengalaman ajaran islam
sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan
masyarakat. Pengertian kedua diterapkan pada masalah mu’amalah duniawiyah.
Tajdid dalam pengertian ini sangat
diperlukan, terutama setelah memasuki era globalisasi, karena pada era
ini bangsa-bangsa di dunia mengalami hubungan antarbudaya yang sangat kompleks.
Sebagai
gerakan tajdid, Muhammadiyah telah melahirkan berbagai prestasi yang
mengagumkan. Diantaranya adalah:
1. Membersihkan Islam dari pengaruh
dan kebiasaan yang bukan islam
2. Reformulasi doktrin Islam dengan
pandangan alam pikiran modern
3. Reformulasi ajaran Islam dan
pendidikan Islam
4. Mempertahankan islam dari pengaruh
dan serangan orang diluar Islam.
2. Dasar Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah
Dalam
perjuangan melaksanakan usaha menuju tujuan terwujudnya masyarakat utama, adil
dan makmur yang diridlai Allah SWT di mana kemakmuran dan kesejahteraan,
kebaikan dan kebahagiaan luas merata, persyarikatan Muhammadiyah mendasarkan
segala langkah, gerak dan amal usaha diatas prinsip-prinsip yang tersimpul
dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
a. Hidup manusia harus
berdasarkan tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah semata-mata
b. Hidup Manusia Bermasyarakat
c. Menegakkan ajaran islam
dengan keyakinan bahwa ajaran islam adalah satu-satunya landasan kepribadian
dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
d. Menegakkan dan menjunjung tinggi
agama islam dalam masyarakat adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah dan
berbuat Ihsan dan Islah kepada kemanusiaan.
e. Ittiba’ kepada langkah
perjuangan Nabi Muhammad SAW
f. Melancarkan amal usaha dan
perjuangannya dengan ketertiban organisasi.
3. Pedoman Amal
Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah
Dari
segi taktik perjuangan sering orang berpendirian bahwa tidak mengapa kita
bertindak menyalahi peraturan bahkan tidak mengapa bertindak sesuai dengan
ajaran islam, asal dengan maksud untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Kadang-kadang sampai orang berpendapat bahwa tiada celanya berbuat sesuatu yang
menyeleweng dari hokum agama, asal hanya untuk siasat belaka. Dalam
Muhammadiyah hal ini tidak boleh terjadi. Hukum dan ajaran agama islam wajib
dipegang teguh dan di junjung tinggi. Tujuan yang baik harus dicapai dengan
cara yang baik pula. Cita-cita yang diridhoi Allah harus dicapai dengan cara
serta usaha yang diridhoi Allah SWT. Muhammadiyah berjuang tidak sekedar
mencari berhasilnya tujuan semata-mata, tetapi disamping itu juga dengan maksud
beribadah, berbakti kepada Allah dan berjasa kepada kemanusiaan. Muhammadiyah
berjuang dengan keyakinan bahwa kemenangan ada di tangan Allah, dan tiu akan di
anugerahkan kepada siapa yang bersungguh-sungguh berjuang dengan cara yang adil
dan jujur.
4. Sifat Muhammadiyah
a.
“Beramal
dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan”. Dengan sifat ini Muhammadiyah
tidak boleh mencela dan mendengki golongan lain. Sebaliknya Muhammadiyah harus
tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan lain tanpa mengabaikan hak
untuk membela diri kalau perlu dan itu pun harus dilakukan secara baik tanpa
dipengaruhi perasaan aneh .
b.
“Memperbanyak
kawan dari mengamalkan Ukhuwah Islamiyah”. Setiap warga Muhammadiyah- siapapun
orangnya- termasuk para pemimpin dan da’inya harus memegang teguh sifat ini.
Dalam Rangka untuk “memperbanyak kawan dan mengamalkan Ukhuwah Islamiyah”,
Inilah pada umumnya ceramah atau kegiatan dakwah lainnya yang dilancarkan oleh
dai-da’I Muhammadiyah memakai gaya “sejuk penuh senyum’ bukan dakwah yang
agitatif menebar kebencian ke sana ke mari.
c.
“Lapang
Dada, Luas Pandang dengan Memegang Teguh Ajaran Islam” Lapang dada atau
toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidup dalam masyarakat,
apalagi hidup dalam masyarakat yang majemuk seperti masyarakat Indonesia. Namun
dalam berlapang dada kita tidak boleh kehilangan identitas sebagai warga
Muhammadiyah yang harus tetap memegang teguh ajaran islam. Dengan demikian,
bebas tetapi tetap terkendali.
d.
“Bersifat
Keagamaan dan Kemasyarakatan”, Sifat ini merupakan sifat Muhammadiyah sejak
lahir , yang tidak mungkin terlepas dari jiwa dan raga Muhammadiyah, karena
Muhammadiyah sejak lahir mengemban misi agama, sedang agama diturunkan oleh
Allah melalui para Nabi-Nya untuk masyarakat, yakni untuk memperbaiki
masyarakat. Masyarakat “lahan” bagi segala aktivitas perjuangan Muhammadiyah.
e.
“Mengindahkan
segala Hukum, Undang-undang serta dan falsafah Negara yang sah” Muhammadiyah
sebagai satu organisasi mempunyai sejumlah anggota.
f.
“Amar
Ma’ruf Nahi Munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang
baik” Salah satu kewajiban tiap muslim
ialah beramar ma’ruf dan bernahi munkar, yakni menyuruh berbuat baik dan
mencegah kemungkaran. Tanda adanya amar ma’ruf dan nahi munkar kebaikan tidak akan
dapat ditegakkan, dan kejahatan tidak akan diberantas.
g.
“Aktif
dalam Perkembangan Masyarakat dengan maksud Ishlah dan pembangunan sesuai
dengan ajaran Islam” kapan pun dan dimanapun Muhammadiyah memang harus selalu
aktif dalam perkembangan masyarakat, sebab tanpa begitu, Muhammadiyah akan
kehilangan peran dan ketinggalan sejarah, Muhammadiyah adalah kekuatan ishlah
dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.
h.
“Kerjasama
dengan golongan lain mana pun, dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan Ajaran
Islam serta membela kepentingannya” Menyiarkan Islam, mengamalkan dan
mengamalkan dan membela kepentingan islam, bukan hanya tugas Muhammadiyah perlu
menjalin kerjasama dengan semua golongan umat islam. Tanpa Kerjasama ini, tidak
mudah kita melaksanakan tugas yang berat ini.
i.
“Membantu
Pemerintah serta kerjasama dengan golongan lain dalam memelihara Negara dan
membangunnya, untuk mencapai Masyarakat yang adil dan Makmur yang Diridhoi” .
Adalah suatu keharusan dijalinnya kerjasama di antara semua unsure pemilik
Negara, untuk membangun Negara dan bangsa menuju tercapainya masyarakat yang
adil dan makmur yg di ridhoi Allah.
j.
“Bersifat
adil serta korektif ke dalam dan keluar, dengan bijaksana” dengan sifat
tersebut , Muhammadiyah tidak senang melihat sesuatu yang tidak semestinya, dan
ingin mengubahnya dengan yang lebih tepat dan lebih baik, meskipun mengenai
dirinya sendiri. Jadi Muhammdiyah tidak tinggal diam saja dan taqlid. Tetapi
koreksi pada diri sendiri dan keluar ini tidak boleh dilakukan dengan
sembarangan, melainkan harus dengan adil dan bijaksana.
E. Kepada Siapa Kepribadian Muhammadiyah
kita Pimpinkan / Berikan
Seperti
telah kita uraikan diatas, bahwa kepribadian Muhammadiyah ini pada dasarnya
adalah memberikan pengertian dan kesadaran kepada warga kita, agar mereka itu
tahu tugas kewajibannya, tahu sandaran atau dasar-dasar beramal-usahanya, juga
tahu sifat-sifat atau bentuk / irama bagaimana mereka bertindak / bersikap pada
saat melaksanakan kewajibannya.
F. Cara Memberikan atau Menentukan
Tidak
ada cara lain dalam memberikan atau menentukan Kepribadian Muhammadiyah ini, Kecuali harus dengan teori dan praktik
penanaman, pengertian dan pelaksanaan.
1.
Penandaan
atau pendalaman pengertian tentang da’wah dan bertabligh.
2.
Menggembirakan
dan memantapkan tugas berda’wah. Tidak merasa rendah diri dalam menjalankan
da’wah , namun tidak memandang rendah kepada yang bertugas dalam lapangan
lainya (politik, ekonomi, seni-budaya, dan lain-lain)
3.
Keadaan
mereka –pra warga –hendaklah ditugaskan dengan tugas yang tentu-tentu, bukan
dengan hanya sukarela. Bila perlu dilakukan dengan suatu ikatan, misalnya
dengan perjanjian dengan bai’at dan lain-lain.
4.
Sesuai
dengan masa itu, perlu dilakukan dengan musyawarah yang sifatnya mengevaluasi
tugas-tugas itu.
5.
Sesuai
dengan suasana sekarang , perlu pula dilakukan dengan formalitas yang menarik,
yang tidak melanggar hukum-hukum agama dan juga dengan memberikan bantuan
logistik.
6. Pimpinan Cabang, Ranting
Bersama-sama dengan aggota-anggotanya memusyawarahkan sasaran-sasaran yang di
tuju, bahan-bahan yang perlu di bawakan dan membagi petugas-petugas sesuai
dengan kemampuan dan sasarannya.
7. Pada Musyawarah yang melakukan
evaluasi , sekaligus dapat di tambahkan bahan-bahan atau bekal yang di
perlukan, yang akan di bagikan kepada warga selaku muballigh dan muballighot.