1. Jelaskan pengertian muhammadiyah secara bahasa dan istilah!
2. Uraikan dengan singakat latar belakang berdirinya muhammadiyah!
3. Apa yang dimaksud dengan bertafaul?
4. Sebutkan 2 faktor objektif yang bersifat eksternal yang menjadi sebab berdirinya muhammadiyah!
5. Uraikan dengan singkat kandungan surah ali imran ayat 104!
▼
Monday, 23 October 2017
PROPOSAL PERTERNAKAN AYAM KAMPUNG
PROPOSAL PERTERNAKAN AYAM
KAMPUNG
A. LATAR BELAKANG
Ayam kampung atau ayam buras sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan
banyak dibudidayakan di pedesaan. Karena perawatannya tergolong mudah, daya
tahan hidupnya cukup tinggi, adaptasi dengan lingkungan dan makanan mudah serta
banyak digemari masyarakat karena baik daging maupun telurnya memiliki cita
rasa yang lebih disukai dibandingkan ayam ras. Secara umum, ayam kampung masih
banyak dipelihara secara ekstensif-tradisional atau umbaran walaupun sudah ada
beberapa peternak yang membudidayakannya secara intensif, namun jumlahnya masih
sedikit.
Hal ini dapat kita dilihat dari jumlah populasi ayam kampung yang jumlahnya
lebih sedikit bila dibandingkan ayam ras baik secara nasional maupun yang ada
di daerah Kabupaten sintang. Sementara Permintaan daging ayam kampung cenderung
mengalami peningkatan dari waktu ke waktu . Menurut Dirjen Bina Produksi
Peternakan saat ini pasokan daging ayam kampung baru bisa memenuhi 5,5% dari
total kebutuhan daging ayam nasional. Pada 10 tahun mendatang diharapkan
pasokan ayam kampung akan mencapai 25% dari kebutuhan total daging ayam
nasional.
Dengan kenyataan dilapangan tersebut tentunya sangat mendukung untuk
memulai usaha Perternakan ayam kampung tersebut karna bisnis tersebut sangat
menjanjikan untuk mendapatkan pendapatan yang cukup besar sehingga mampu
menggerakkan ekonomi yang notabenenya merupakan usaha skala mikro.Selain itu
Pengembangan bisnis ternak ayam kampung sendiri tidak hanya bermanfaat bagi
peternak tetapi juga sektor usaha lain misalnya nilai perdagangan dari pakan
dan pengolahan daging ayam kampung serta limah kotoran yang bisa ikut dijual
kepada petani untuk memberi nutrisi pada tanamannya.
Selama ini penyebab Rendahnya tingkat produksi ayam kampung di masyarakat
disebabkan oleh beberapa faktor seperti tingkat pertumbuhannya yang relatif
lebih lambat bila dibandingkan dengan ayam ras, terbatasnya manajemen
pemeliharaan dan tingginya variasi genetik pada ayam kampung itu sendiri
sehingga masih banyak peternak yang kurang membudidayakannya terutama untuk
penghasil daging dan telur. Padahal, bila ayam kampung ini dibudidayakan secara
intensif dengan pemberian pakan yang baik dan teratur, pertumbuhan ayam jauh
lebih cepat dibandingkan dengan pola pemeliharaan ala kadarnya atau umbaran (
Krista dan Bagus, 2010). Oleh karena itu, dengan pemeliharaan yang intensif,
pemberian pakan dan vaksin secara teratur serta menjaga kebersihan kandang
maupun lingkungan sekitarnya, pertumbuhan ayam kampung pedaging akan lebih
cepat panen.
B. GAMBARAN UMUM
RENCANA USAHA
Rendahnya jumlah populasi ayam kampung baik secara nasional maupun yang ada
di daerah Kabupaten sintang. Sementara Permintaan daging ayam kampung cenderung
mengalami peningkatan dari waktu ke waktu Serta
keinginan pemerintah agar pasokan ayam kampung mencapai 25% dari
kebutuhan total daging ayam nasional Pada 10 tahun mendatang.Sehingga sangat
mendukung untuk membuka usaha Perternakan Ayam kampung Pedaging dengan peluang
usaha yang cukup besar dan menjanjikan untuk dikembangkan.
Sekarang ini Didukung dengan adaya beberapa sentral penjualan bibit DOC di
sebagaian daerah sintang sehingga sangat mendukung untuk membuka usaha
perternakan ayam kampung. Seperti yang kita ketahui proses perternakan ayam
kampung tidaklah terlalu sulit dan tidak membutuhkan keahlian yang khusus serta
tidak memerlukan waktu yang lama dalam perawatannya sehingga siapa saja bisa memulai usaha perternakan ini termasuk
seorang mahasiswa yang memiliki waktu luang yang singkat di pagi hari dan sore
hari untuk merawatnya(memberi pakan& minum) dan melakukan perawatan lain di
akhir minggu.Ketersedian pakan dipasaran yang selalu stabil tentunya sangat
mendukung untuk memulai usaha perternakan ini.
Melihat realita dan kenyataanya, Prospek bisnis ayam kampung sangat cerah
dan terbuka lebar. Permintaannya pasar cukup besar, baik untuk konsumsi
rumah tangga maupun rumah makan yang belum bisa dipenuhi oleh produsen atau
peternak. Serta didukung dengan keadaan di pasar, Ayam kampung pedaging
memiliki harga jual tinggi dibandingkan ayam jenis ayam broiler dengan harga
yang relatif stabil dan mengikuti bobotnya. Semakin bertambah bobotnya, semakin
tinggi harga jualnya. Kondisi ini cukup menguntungkan, karena peternak bisa
menentukan waktu panen kapan saja, lebih fleksibel. Pemanenan bisa ditunda
beberapa hari atau minggu dengan memperhatikan kondisi harga jual di
pasar.Sehingga usaha Perternakan Ayam kampung Pedaging layak untuk dikembangkan
dan dapat menghasilkan pendapatan (income) yang cukup besar yang pada akhirnya
dapat meningkatkan kesejahteraan hidup dengan daya saing yang masih sedikit .
C. ANALISIS PASAR
Kebutuhan konsumen terhadap ayam kampung di era globalisasi ini sangat
meningkat tajam baik itu untuk usaha rumah makan maupun untuk konsumsi rumah
tangga. hal ini dikarenakan peningkatan taraf hidup dan tingginya tinggat
pengetahuan serta kesadaran akan pentingnya peningkatan gizi dalam kehidupan. Sehingga
timbul keinginan konsumen untuk memperoleh dan memenuhi gizi yang tepat untuk
mengurangi resiko kekurangan gizi terutama pada anak. Apalagi masyarakat
mengetahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya banyak
menderita anemia (kekurangan zat besi), terutama terjadi pada anak-anak. Hal
ini dikarenakan kurangnya mengkonsumsi daging berikut olahannya. Berkaitan dengan kasus anemia, dari sekian
jenis daging, kandungan gizi terbaik salah satunya ada pada daging ayam
kampung. Selain itu alasan lain masyarakat ingin mengkonsumsi ayam kampung
karna seiring dengan adanya tren yang berkembang di kalangan penikmat dan
pebisnis di bidang kuliner. Mereka mengklaim bahwa mengkonsumsi daging ayam
organic yaitu ayam kampung lebih sehat, karena kandungan kolesterolnya lebih
rendah dibandingkan dengan kolesterol pada ayam broiler. Selain itu, rasa
dagingnya lebih gurih dan lebih kering serta dagingnya tidak lembek Mungkin
karena keunggulan-keunggulan inilah daging ayam kampung mula diminati
masyarakat, terutama masyarakat golongan menengah ke atas di wilayah urban.
Dari usaha perternakan yang dihasilkan nantinya yaitu ayam pedaging yang
berusia sekitar ,45 hari hingga 75 hari dengan bobot ayam minimal sekitar 1,2
kg hingga 2 kg dengan karakteristik daging yang lembut namun tidak lembek
sehingga mudah untuk di olah menjadi berbagai masakan demi memenuhi kebutuhan
gizi terutama zat besi dan protein hewani atau mungkin jika konsumen ingin
membeli ayam tersebut bukan untuk dikonsumsi namun di kembankan lagi menjadi
usaha ayam petelur atau untuk usaha bibit induk untuk menghasilkan bibit DOC. Ayam
pedaging yang dihasilkan natinnya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen dipasaran terhadap
Ayam pedaging.
Untuk dapat bersaing dipasaran dengan kapasitas pesaing yang masih sedikit
tentunya usaha kami memiliki Srategi yang bijak dalam menghasilkan Ayam
pedaging yang berkualitas dengan masa panen yang relatif singkat untuk
mendongkrak omset pendapatan. Demi tercapainya keinginan tersebut kami
mengembangkan teknik berternak ayam tidak seperti perternak lainnya . jika perternak lainnya
manajemen bisnis ternak ayam kampung mereka belum efektif dan efisien. ketidak efektifan ternak ayam kampung mereka adalah pada sistem pemeliharaan yang dibuat secara umbaran.
Pada model pemeliharaan ayam semacam ini, penyakit sulit dikontrol dan
efisiensi pakan juga sangat rendah, sehingga resiko kemungkinan ayam mati cukup
besar dan waktu panen cukup lambat sehingga tidak menguntungkan.
Namun pada rencana usaha perternakan Ayam pedaging yang akan kami jalankan
nanti akan menerapkan system perternakan
secara intensif karna dengan system intensif memiliki beberapa keuntungan. Di
antaranya, perputaran modal berlangsung relatif cepat karna siklus produksi yang pendek,sehingga peternak bisa lebih cepat memetik hasil dari
usaha pembesaran ayam kampung. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam usaha
beternak ayam kampung,maka kami sangat memperhatikan beberapa aspek berikut
ini.
1.
bibit
Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara : dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit.kami sangat memperhatikan DOC ayam kampung yang sehat dan baik yang akan kami beli dengan kriteria sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.
Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara : dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit.kami sangat memperhatikan DOC ayam kampung yang sehat dan baik yang akan kami beli dengan kriteria sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.
2.
pakan
Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika.
Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika.
3.
kandang
kandang yang akan kami buat nantinya dengan jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang. Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri.ukuran kandang yanga akan kami buat natinya ialah 72 m2..dengan bambu dan nantiya kandang tersebut akan dikeliligi oleh jarring agar nantinya ayam lebih leluasa bermain ditanah. untuk ayam yang masih berusia 1 – 2 bulan akan berada pada kandang yang telah disediakan sendiri.
kandang yang akan kami buat nantinya dengan jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang. Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri.ukuran kandang yanga akan kami buat natinya ialah 72 m2..dengan bambu dan nantiya kandang tersebut akan dikeliligi oleh jarring agar nantinya ayam lebih leluasa bermain ditanah. untuk ayam yang masih berusia 1 – 2 bulan akan berada pada kandang yang telah disediakan sendiri.
4.Manajemen Pemeliharaan
Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam
keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta
pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha
apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem pemeliharaan
pada ayam kampung dilakukan dengan Intensif (dikandangkan seperti ayam ras),
ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat.
5. Pengendalian Penyakit
Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Kita semua akan
setuju dengan statement “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Pencegahan
penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain :
·
Menjaga sanitasi lingkungan kandang,
·
peralatan kandang dan manusianya
·
Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
·
Melakukan vaksinasi secara teratur
·
Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
·
Manajemen pemeliharaan yang baik
·
Kontrol terhadap binatang lain
6. Memberikan perlakuan khsusus seperti membedakan ayam jantan dan ayam
betina dengan alasan agar terjadi persaingan yang seimbang dalam makan dan
lainnya.
D. METODE
PELAKSANAAN
Usaha ini bergerak di bidang peternakan ayam
kampung sebagai penghasil daging. Usaha ini dikelola oleh satu orang sebagai
pemilik usaha dan untuk jangka panjangnya diharapkan mampu menyerap lebih
banyak lagi tenaga kerja.
seiring dengan perkembangan usaha yang
dijalankan. Peternakan ayam kampung pedaging ini dimulai dari pemeliharaan DOC
( day old chick) yang dibeli dari peternak lain yang menyediakan bibit DOC
hingga sampai waktu panen sekitar 2 bulan dengan perawatan yang intensif. Untuk
tempat atau kandang beserta perlengkapan yang lainnya seperti tempat pakan dan
minum belum tersedia. Jadi, pemilik modal atau usaha harus memenuhi semuanya
sendiri. Untuk pemasarannya nanti akan dijual ke tempat penampungan ayam dan ke
rumah makan yang mengelola masakan ayam kampung atau orang yang membeli
langsung ke tempat perternakan
5. ASPEK KEUANGAN
rencana
anggaran
|
|||||||
no
|
jenis
anggaran
|
jumlah
satuan
|
jumlah
(Rp)
|
total
|
|||
1
|
sarana
dan prasarana
|
|
|
|
|||
|
a.
Pembuatan kandang 72 m2
|
1
buah
|
Rp.
3000.000
|
Rp.
3000.000
|
|||
|
b.
Pembuatan kandang DOC
|
3
buah
|
Rp.200.000
|
Rp.
600.00
|
|||
|
c.
Wadah air minum
|
10
buah
|
Rp.
15. 000
|
Rp.
150. 000
|
|||
|
d.
Wadah umpan
|
10
buah
|
Rp.10.000
|
Rp.
100.000
|
|||
|
e.
Ampas somel
|
12
karung
|
Rp.
10.000
|
Rp..
100.000
|
|||
|
f.
Instalasi listrik
|
1
set
|
Rp.
300.000
|
Rp.
100.000
|
|||
2.
|
bibit
dan pemeliharaan
|
|
|
|
|||
|
a.
DOC
|
3
box
|
Rp.
500.000
|
Rp.
1.500.000
|
|||
|
b.
Vitamin
|
3
pack
|
Rp.
20.000
|
Rp.60.000
|
|||
|
c.
Pakan
|
12
karung
|
Rp.
350. 000
|
Rp.
4.200.000
|
|||
|
d.
Jagung
|
3
karung
|
Rp.
200.000
|
Rp.
600.000
|
|||
jumlah
total
|
Rp.
10.810.000
|
||||||
|
|||||||
potensi
penghasilan 60 hari pertama
|
|||||||
no
|
jenis
|
jumlah
satuan
|
harga
satuan
|
total
|
|||
1
|
daging
|
142
kg
|
Rp.
50.000
|
Rp.
9.500.00
|
|||
2
|
kotoran
ayam
|
15
karung
|
Rp.25.000
|
Rp.300.000
|
|||
total
|
Rp. 7.125.000
|
||||||
potensi penghasilan setelah 67 hari
|
|||||||
no
|
jenis
|
jumlah
satuan
|
harga
satuan
|
total
|
|||
1
|
daging
|
190
kg
|
Rp.
50.000
|
Rp.
9.500.00
|
|||
2
|
kotoran
ayam
|
15
karung
|
Rp.25.000
|
Rp.300.000
|
|||
total
|
Rp. 7.125.000
|
||||||
potensi penghasilan setelah 73 hari
|
|||||||
no
|
jenis
|
jumlah
satuan
|
harga
satuan
|
total
|
|||
1
|
daging
|
190
kg
|
Rp.
50.000
|
Rp.
9.500.00
|
|||
2
|
kotoran
ayam
|
15
karung
|
Rp.25.000
|
Rp.300.000
|
|||
total
|
Rp. 7.125.000
|
||||||
Keterangan:
·
Asumsikan bobot ayam selama 2 bulan adalah 1,5 kg / ekor
·
Tingkat kematiannya 5%. jadi kemungkinan ayam mati ialah 5 ekor dalam 100 ekor.
Break Event Point (BEP)
·
Modal => Modal investasi + Modal kerja + Lain – lain = Rp.
10. 810. 000
·
Rencana pendapatan = 21.375.000
·
Keuntungan = pendapatan - Modal
21.375.000
- Rp. 10. 810. 000 = Rp. 10.565.000
·
Kesimpulan :
Total modal yang dikeluarkan selama usaha yaitu
Rp. 10. 810. 000 dalam waktu 2 bulan ayam siap di jual dengan
harga pasar Rp. 50,000 / kg.dan menghasilkan pendapatan kotor 21.375.000 dan sehingga pengusaha dapat balik modal dan menghasilkan untung Rp. 10.565.000
Dengan menggunakan sistem kandang roling maka potensi
penghasilan pada bulan ketigga akan naik 25% hingga 50 persen . dengan asusmsi
penyusutan modadal 5% setiap (setiap 2 minggu) kali panen pada tahun pertama.